Rabu, 29 Juni 2011

dan sahabat itu adalah...

Sahabat….
Kita bersahabat dengan manusia bukan dengan malaikat. Manusia dengan sifat lupa dan salahnya harus kita terima. Tak ada manusia yang sempurna, sehingga kita akan selalu bersama ketidaksempurnaan dalam persahabatan. Mengharapkan kebaikan tanpa putus, menanti kecerdasan tanpa batas, meminta kesempurnaan tanpa henti merupakan sebuah mimpi yang tak pernah terwujud dalam sebuah persahabatan. Itu tidak mungkin, karena kita sendiri adalah orang yang tidak sempurna, sering salah dan banyak dosa. Bagaimana mungkin mengharap orang yang sangat mulia bersahabat dengan kita yang penuh lubang ketidaksempurnaan.

Sahabat….
Ketidaksempurnaan bukanlah kehinaan dan keburukan. Kelapangan dada, saling memaafkan dan saling menutupi kesalahan sahabat adalah kebaikan yang sangat tinggi dalam persahabatan. Betapa aman, nyaman dan damai bila kita bergandengan tangan dengan sahabat yang senantiasa mengingatkan bila kita bersalah, memaafkan kesalahan perbuatan kita dan menjaga rahasia-rahasia dimana kita sangat malu bila terbuka lebar ke publik. Sebaliknya, kita juga wajib berbuat hal yang sama pada sahabat kita bila berharap persahabatan ini lestari.

Sahabat…
Seperti pepohonan di hutan yang saling bergandengan, saling menutupi satu sama lain dan menahan ego masing-masing, mereka bisa menjalin persahabatan yang melahirkan kebaikan. Terima ketidaksempurnaan sahabat-sahabat kita, maafkan kesalahan mereka, gandenglah potensi mereka, tutuplah kelemahan-kelemahannya, maka kita akan aman, nyaman dan melahirkan kebaikan yang besar dari persahabatan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar